Review Jurnal Pembuatan Film Animasi 3D
REVIEW
JURNAL
Judul
|
Pembuatan Film
Animasi 3D Cerita Rakyat “The Legend of Toba Lake”
|
Jurnal
|
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer
|
Download
|
http://stta.ac.id/data_lp3m/Nurcahyani%20Dewi%20Retnowati,%20Supri%20Ermanto.pdf
|
Tahun
|
2013
|
Penulis
|
Jostonchoniv dan Yudhi Windarto
|
Reviewer
|
Marihot S Sinambela (16114394)
|
Kelas reviewer
|
3KA21
|
Tanggal
|
|
Abstrak
Jurnal
Pembuatan Film Animasi 3D Cerita Rakyat" The Legend Of TOba Lake" ini
dibuat untuk memenuhi nilai-nilai moral
dan budaya bangsa menjadi suatu hal yang dapat dimasukkan dalam sebuah film
animasi. Cerita-cerita rakyat menjadi aset budaya bangsa yang harus
dilestarikan sehingga dibuat lah sebuah film animasi dengan judul "The
Legend Of Toba Lake" . Pembuatan Film animasi 3D ini dirancang dengan
mengunakan software Blender 2.63.
Dalam
penulisan Abstrak menurut saya mudah dipahami karna penulisannya menceritakan
latar belakang mengapa animasi 3d ini dibuat dan menggunakan software apa
animasi 3D ini dibuat. Dengan kata lain penulisan abstrak ini langsung menuju
ke topik pembahasan.
Pendahuluan
Diparagraf
pertama penulis memberikan penjelasan mengenai tentang apa itu Film animasi.
Penulis menuliskan bahwa banyak masyarakat sekarang yang menanggap definisi
film animasi hanya ditujukan untuk anak-anak. Saya sangat setuju mengenai hal
tersebut. Karena sebenarnya film animasi bisa ditujukan kepada siapapun.
Penulis juga menganggap bahwa perkembangan industri film animasi di Indonesia
sendiri saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan.
Diparagraf
selanjutnya penulis memberikan penjelasan mengenai film animasi bagi anak-anak
yang merupakan salah satu media hiburan. Saya juga sependapat dengan hal
tersebut. Penulis berharap agar bisa menjadi sesuatu yang berbeda untuk mampu
menarik perhatian masyarakat. Dalam artian jalan cerita yang dibuat sesederhana
mungkin, mudah dipahami dan dimengerti, sehingga nilai-nilai yang terkandung
dalam film animasi dapat tersalurkan kepada masyarakat dengan baik.
Diparagraf
selanjutnya penulis mengatakan bahwa banyak sekali cerita-cerita asing dalam
berbagai media yang masuk ke Indonesia sehingga hal tersebut mengkhawatirkan
karena generasi muda menjadi kurang mengenal cerita-cerita rakyat yang
sebenarnya merupakan salah satu aset budaya bangsa. Saya sependapat dengan hal
ini. Karna banyak sekali film animasi dari luar yang menarik perhatian warga
Indonesia tanpa memikirkan film animasi yang berasal dari Indonesia. Penulis
akhirnya ingin membuat film animasi 3D dengan mengusung tema cerita rakyat
indonesia yang mengandung nilai moral dan sosial budaya dengan judul "The
Legend Of Toba Lake" mengingat latar belakang kurangnya filmpfilm animasi
di negara Indonesia.
Pada bagian
rumusan masalah Penulis merumuskan masalah sebagai berikut "Bagaimana
proses pembuatan film animasi "The legend of Toba Lake" menggunakan
software Blender 2.63?"
Menurut saya
pada bagian pendahuluan, penulis memaparkan segala sesuatunya sangat jelas dan
mudah dipahami . Sehingga saya yakin setiap orang yang membaca Jurnal ini pasti
langsung mengerti apa yang dimaksud oleh penulis dan apa tujuan dari penulis.
Pembahasan
Dalam
pembahasan ini Penulis menuliskan mengenai hal Konsep Animasi 3D, Studi Kasus,
Perancangan, Implementasi dan Pengujian.
Dalam Konsep
Animasi 3D penulis membutuhkan banyak keahlian dan waktu yang tidak sebentar
untu melalu berbagai tahapan. Tahapan tersebut seperti Modelling 3D, Animation
3D, Rendering 3D dan Blender. Penulis menjelaskan Modelling 3D adalah proses
mengembangkan representasi matemaris dari setiap permukaanobjek 3 Dimensi
melalui perangkat lunak khusus. Animation 3D menurut penulis adalah sebagai
satu proses menghidupkan atau memberikan gambaran bergerak kepada sesuat yang
statik. Rendering 3D adalah proses untuk membentuk sebuah gambar dari sebuah
model yang dibentuk oleh perangkat lunak animasi. Dan software 3D yang
digunakan penulis adalah Blender. Dimana software blender ini adalah sebuah
software 3D suite yang cukup lengkap diantara software open source. Penjelasan
penulis dalam konsep animasi 3D mudah
dipahami karna penjelasnnya lengkap.
Dalam Studi
Kasus penulis menjelaskan bahwa pada kasus ini film animasi memiliki beberapa
manfaat seperti menjadi media hiburan film animasi 3D yang mengangkat cerita
rakyat Indonesia dan ikut melestarikan keberadaan cerita rakyat sebagai asset
budaya bangsa. Dan saya sangat mendukung mengenai manfaat yang diberikan oleh
si penulis karena hal tersebut dapat membantu pengetahuan masyrakat mengenai
keberadaan cerita rakyat.
Dalam
perancangan penulsi membagi rancangan berikut Story Board, Modelling,
Animation, Dubbing dan Finishing. Yang dimana setiap rancangan itu diberi
keterangan oleh penulis dengan sangat jelas dan mudah dipahami.
Dalam
pengimplementasian Film Animasi dijelaskan penulis mengenai :
Spesifikasi Hardware
- Peronal Computer yang mendukung untuk menonton
video adalah Core 2 Duo(minimal pentium IV)
-
Processor dengan kecepatan minimal 2.1 GHz (dianjurkan
lebih)
-
Memory (RAM), minimum 1 GB atau lebih
-
Resolusi monitor 1024 x 768 pixel.
-
Monitor, mouse dan speaker.
Spesifikasi Software
-
Sistem Operasi : Windows XP atau Windows
7(dianjurkan)
-
K-Lite
Codec Pack atau Windows Media Player Classic
Dalam artian
penulis menjelaskan bahwa spesifikasi minimal dari software dan hardware harus
ditetapkan. Dan penulis menjelaskan seluruh tahap nya dengan rinci dan mudah
dipahami oleh pembaca apa maksud dan tujuan dari penulis dan bagaimana cara
pembuatannya.
Simpulan
Dalam hasil
analaisi dan pembahasan, penulis memberi kesimpulan bahwa dengan pembuatan film
animasi 3D ini maka akan menambah variasi film animasi 3D yang mengusung cerita
rakyat Indonesia dan juga pembuatan film animasi 3D ini dapat mengangkat cerita
rakyat bangsa Indonesia serta mengenalkan nilai-nilai moral dan budaya bangsa
kepada generasi muda. Namun penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan
keseluruhan isi dari jurnal ini dan menurut saya penulis kurang detail dalam
memberikan hasil yang didapat dalam melakukan penelitiannya.
Kelebihan Penelitian
1. Teori dan model analisis yang diguakan tepat
2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan
tujuannya oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami
Kekurangan Penelitian
1. Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan
keseluruhan isi dari jurnal ini.
2. Penulis kurang detail dalam memberikan hasil
yang didapat dalam melakukan penelitiannya.
Komentar
Posting Komentar